#SumutBerduka: Tokoh Pemuda Batak dari Muhammadiyah Tapanuli Utara El Munir Aritonang Dukung Pengadaan Drone Keselamatan di Tempat Wisata #DanauToba #KMSinarBangun #PrayForDanauToba - Berita Nassau

Post Top Ad

#SumutBerduka: Tokoh Pemuda Batak dari Muhammadiyah Tapanuli Utara El Munir Aritonang Dukung Pengadaan Drone Keselamatan di Tempat Wisata #DanauToba #KMSinarBangun #PrayForDanauToba

#SumutBerduka: Tokoh Pemuda Batak dari Muhammadiyah Tapanuli Utara El Munir Aritonang Dukung Pengadaan Drone Keselamatan di Tempat Wisata #DanauToba #KMSinarBangun #PrayForDanauToba

Share This
drone penyelamat buatan Indonesia (sumber)
NASSAU ONLINE -- Tokoh masyarakat dari Tapanuli Utara, Ust El Munir Aritonang, mendukung adanya pengadaan fasilitas drone keselamatan untuk meningkatkan kenyamanan di kawasan wisata Danau Toba.

Hal itu dia tuliskan di akun Facebooknya berhubungan dengan tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di destinasi yang digadang-gadang sebagi Bali Baru Indonesia tersebut. (baca)

Seandainya sedari awal petugas keamanan di tujuh kabupaten sekeliling Danau Toba sudah dilengkapi dengan drone penyelamat atau pencari, maka mungkin saja jumlah korban akan dapat diminimalisasi.

Di beberapa tempat wisata berstandar internasional, petugas penyelamat pantai sudah dilengkapi dengan drone.

Baca: Kegunaan Mempersiapkan Drone untuk Meningkatkan Keselamatan Tempat Wisata

Drone bisa saja standby di setiap kantor Polsek, kantor Koramil, Satpol PP atau pegawi negeri yang bertugas dalam penyelamatan seperti Basarnas kecamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dll.

Ketiadaan drone ini, sangat disayangkan mengingat masyarakat Batak di sekitar Danau Toba sudah terbiasa menggunakan drone baik itu untuk dokumentasi acara adat, pembuatan profil wisata dan lain sebagainya. Hasil karya warga Batak dalam menggunakan drone dapat dilihat di berbagai kanal di Youtube.

Diakui, pemerintah pusat sudah cepat tanggap dengan menerjunkan peralatan berat seperti pesawat, boat, robot penyelam dan helikopter.

Namun mengingat otonomi daerah, seandainya pihak tujuh pemda dan Otoritas Pengelola Danau Toba sudah stand by dari awal, maka tidak perlu harus mendatangkan peralatan yang super mahal.

Pengadaan drone jauh lebih murah karena harganya untuk variasi tertentu ada yang di bawah Rp 5 juta.

Berikut postingan El Munir Aritonang yang juga merupakan Ketua Pemuda Muhammadiyah Tapanuli Utara dan aktivis Persatuan Kaum Muslimin (PKM) Pahae Julu ini:

Keluarga Korban Kapal Sinar Bangun Murka

Amarah keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun ini wajar dan sangat sangat wajar.. akibat lambatnya kerja team rescue mulai dari kejadian sampai sekarang..

- tampak aparat masih berseragam lengkap di darat, padahal TKP di air. Apa yang dijaga disitu? Banyak aparat malah nongkrong di warung kopi.

- selama ini banyak pengusaha yang kaya raya dari hasil danau toba dan hasil wisata di danau toba, kenapa dalam tragedi ini tidak punya nurani untuk memberikan pertolongan untuk melakukan pencarian?

- kenapa aparat dan pemda tidak mampu berkoordinasi dengan pemilik kapal dan speed boat untuk mengerahkan seluruhnya melakukan pencarian, kenapa hanya perahu karet saja, begitu kata ibu ini.

- si ibu bilang "drone", iya itu benar sekali, kenapa tidak digunakan "drone" yg memantau dari atas permukaan air, 1 drone bisa memantau radius 1 km, mungkin 10 drone aja sudah dapat merekam radius 10 km.

Mirisss...!!!






Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Pages